Bagi sebagian orang, kegagalan merupakan hal yang sangat menakutkan. Anggapan mereka ketika mereka mengalami kegagalan, maka putus sudah apa yang sudah mereka usahakan. Kecewa dan putus asa membuat mereka semakin terpuruk dalam kegagalan sehingga mereka menjauh dari kebahagiaan itu sendiri. Tanpa disadari kegagalan membentuk pola pikir mereka menjadi mental penyerah.
Lalu apa yang harus dilakukan dalam menyikapi kegagalan itu agar tidak tergabung seperti yang mereka alami.
Sebenarnya cukup mudah untuk memahami kegagalan itu sejauh kita dapat menerimanya dengan positif. Klasiknya, kegagalan adalah proses menujuh kesuksesan, lalu kenapa harus takut dengan kegagalan. Kegagalan adalah proses dimana kita belajar untuk menjadi sukses. Kegagalan diciptakan oleh Allah Azza Wajalah sebagai cara mengajarkan hambanya untuk menjadi lebih baik. Kesuksesan adalah anugerah bagi mereka yang sudah tepat di mata Allah. Mereka yang siap akan cobaan terutama cobaan yang keluar pada diri mereka sendiri, seperti tinggi hati, sifat takabur, sombong, dan lainnya. Dan kegagalan adalah proses memahami apa itu kesuksesan yang hakiki.
Orang yang dikatakan gagal adalah orang yang tidak pernah mau mencoba,tak akan pernah mencoba, dan takut mencoba. Kenapa? karena mereka tidak akan merasakan nikmat Allah yaitu nikmat menujuh kesuksesan. Mencoba memberikan peluang untuk menjadi sukses dan yang tidak mencoba sama sekali tidak akan mendapatkan peluang kesuksesan yang telah dijanjikan oleh Allah pada setiap manusia.
Pepatah arab mengatakan “Man Jadda wajada, Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya”. Artinya, orang yang sukses adalah dia yang bersungguh-sungguh meraih apa yang dia impikan. Lalu kegagalan yang dialami seseorang mengindikasikan dia belum begitu bersungguh-sungguh dalam meraih apa yang dia impikan.
Kegagalan hendaknya disikapi dengan pikiran yang jernih dan melihatnya sebagai proses belajar. Kegagalan harus disikapi dengan semangat yang tinggi untuk memperbaikinya. Banyak orang-orang yang merasakan kegagalan namun kegagalan itu menyukseskannya. Contohnya, Guru Besar UI, Rhenald Kasali, pernah merasakan kegagalan tidak naik kelas ketika dia masih SD. Bukannya terlarut dengan kekecewaan, namun dia menutupinya dengan semangat yang tinggi untuk bangkit menujuh kesuksesan. Tung Desem waringin pernah merasakan kegagalan ketika tidak mampu membayar orang tuanya ketika mereka harus menginap dirumah sakit walau hanya satu malam dan saat itu dia bertekat untuk menjadi sukses demi orang-orang yang dia sayangi. Ustadz Yusuf Mansyur pernah merasakan kegagalan ketika harus masuk sel dua kali karena kehidupannya yang keliru. Namun dia berhasil menyikapinya dengan perenungan yang mendalam bahwa dia tidak bisa seperti ini dan bertekad untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang.
kegagalan mengingatkan pada kita bahwa kita masih teramat bodoh dan perlu banyak belajar lagi. Kegagalan mengajarkan kita untuk selalu tawadu bahwa kita masih banyak kekurangan. Kegagalan mengarahkan kita pada jalan yang diridhoi oleh Allah.
Allah telah memberikan kesuksesan pada setiap manusia sejak lahir. Sekarang tinggal manusia yang harus berusaha menggapainya. Kegagalan adalah peluang untuk menjadi sukses.
Follow instagram saya @agaiqbal
aio Gan dukung Pulau Komodo sebagai new7wonders
klik disini
Agggaaaa kereeeennn… ๐
Makasi ya udah ninggalin pesan di chat…
Btw aga juga bisa komen di posting2an ku kok, pake anonymous, Open Id dll bisa semua…. ๐
Good article…
tetap semangat…..!!!ayo menjadi pribadi sukses..
salam dari cah solo..
Terima kasih mas Nur, sama-sama mas…Semoga kita bersama menjadi orang2 yang sukses..
suksessssss semua,,,,,,,,,,,,,,,,, aminnnnn,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
gagal jangan kebanyakan ๐ mudahan kita semua bisa dapat segera mereguk kesuksesan…