Istilah design thinking pertama kali dipopulerkan salah satunya oleh John E. Arnold dalam bukunya “Creative Engineering” tahun 1959. Metode baru ini digunakan oleh para designer menciptakan inovasi kreatif untuk mengatasi suatu masalah di masyarakat. Baru di tahun 1990an, metode ini mulai diadaptasikan untuk tujuan bisnis, dipergunakan untuk menciptakan produk, dipopulerkan oleh David M.Kelley, pengusaha sekaligus professor di standford university, yang kemudian mendirikan perusahan konsultan desain IDEO. Saat ini metode ini sangat umum digunakan oleh para UX Designer ataupun Product Designer untuk menciptakan produk. Berdasarkan metodology inipun, Google terilhami untuk menciptakan framework sendiri yang disebut Google Design Sprint.
Berpikir layaknya seorang designer erat kaitannya dengan berpikir secara kreatif, think out of the box, menciptakan suatu intangible menjadi tangible. Bukan perkara mudah untuk melakukan itu, perlu melakukan beberapa proses untuk kemudian terciptalah sebuah karya yang benar-benar berguna, seperti menganalisa masalah, memvalidasi masalah dengan serangkaian pendalaman yang panjang, kemudian memikirkan solusi, memvalidasi solusi, hingga memvisualkan solusi tersebut sampai bisa digunakan. Semua tidak hanya sekedar berasumsi, namun berdasarkan fakta yang ditemukan selama proses pendalaman masalah. Tanpa disadari, para innovator sukses yang banyak kita kenal dan kita gunakan temuannya, sebut saja thomas alva edison, Henry Ford, Mark Zuckerberg, Steve Jobs, dan lainnya, memiliki mindset seorang designer.
Lalu apa sih sebenarnya design thinking itu?
Design thinking merupakan suatu metodologi untuk menciptakan suatu inovasi dengan pendekatan human-centered yang mengintegrasikan 3 hal, yaitu kebutuhan orang (desirability), kelayakan teknologi (feasibility), dan keberlangsungan bisnis jangka panjang (viability). Design thinking dilakukan tak hanya dari kalangan designer, namun sebuah team, kolaborasi dari berbagai macam peran dan skill kompentesi berbeda, dari kalangan entrepreneur, engineer, researcher, marketeer, dan lainnya.

Perubahan zaman yang begitu cepat menciptakan banyak masalah-masalah baru di masyarakat. Tidak dipungkiri, kemajuan teknologi dan juga globalisasi telah mengubah behavior masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kegiatan dulu yang biasa dilakukan secara tradisional berubah menjadi serba digital. Sehingga bagi generasi yang hidup pada zaman ini, terutama generasi Y / millenial dan generasi Z, digital sudah menjadi kebutuhan dan berharap hal-hal tradisional mulai beradaptasi ke digital. Pun juga bagi para generasi X, walau lama hidup di masa tradisional, juga mulai terbiasa dengan digital, walau ketergantungannya tidak sebesar dibanding generasi millenial dan generasi z.
Realita inilah yang kemudian menciptakan masalah-masalah baru, terutama bagi mereka yang lambat atau tidak mampu beradaptasi dan mereka menganggap ini disruption. Mereka bisa dari kalangan korporasi maupun masyarakat yang menolak. Chaos pun tidak bisa dihindari. Ditambah lagi dengan regulasi pemerintah yang belum siap mengakomodasi terhadap inovasi-inovasi yang dilahirkan. Pemerintah dihadapkan oleh realita harus berpihak kemana, kemajuan teknologi tidak bisa dihindari, namun mereka yang kena efek disruption.
Lalu bagaimana kita bisa menghadapi realita tersebut?
Tanpa disadari, dengan banyaknya masalah yang muncul, tentu menciptakan pasar baru. Tinggal bagaimana kita bisa menemukan titik temu dari semua permasalahan mereka dan menjadikan salah satu pilihan solusi yang bisa mereka gunakan.
Untuk itu, dengan design thinking, efektif untuk menemukan titik temu tersebut, dimana kebutuhan masyarakat, kelayakan teknologi, dan keberlangsung bisnis bisa jalan.

Semoga artikel diatas bisa menambah wawasan baru terkait mengembangkan produk teknologi.
Next article, saya akan sharing kembali lebih mendalam terkait topik ini.
Follow instagram saya -> @agaiqbal
Mantap mas tulisan, inspiratif sekali. Perubahan teknologi yang semakin cepat membuat kita untuk selalu terus update agar skill terus bertumbuh dalam menghadapi kemajuan teknologi yang semakin cepat.